Selasa, 19 Oktober 2010

Danau Tiga Warna Kelimutu, Flores


Pada suatu pagi hari yang cerah, sebuah pesawat terbang komersial tujuan Maumere-Denpasar melintas di atas Danau Tiga Warna Kelimutu di Pulau Flores. Terdengar pemberitahuan dari pengeras suara pesawat bahwa pilot akan memberikan kesempatan kepada para penumpang untuk mengabadikan keindahan danau tersebut. Setelah meminta seluruh penumpang untuk memasang sabuk pengaman, sang pilot dengan sengaja memiringkan badan pesawat ke arah kanan sehingga penumpang yang duduk di sebelah kanan dapat mengabadikannya dengan kamera mereka. Beruntung pada saat itu, sebagai penumpang pesawat, saya dan kawan-kawan duduk di posisi strategis, sehingga dapat memotret foto tampak atas ketiga danau yang terletak di kaki Gunung Kelimutu tersebut. Kami dapat dikatakan beruntung bisa memotret tampak atas, sebab walaupun kami telah berkunjung ke sana, sangat sulit untuk dapat membuat foto area secara keseluruhan karena posisi ketiga danau tidak berdampingan.

Sebelum pergi meninggalkan Pulau Flores, kami sempat menginap di Kampung Moni yang terletak di desa Koanara, Kabupaten Ende. Tujuan utama kami adalah melihat matahari terbit di Danau Tiga Warna dan Kampung Moni merupakan perkampungan paling dekat dengan kaki Gunung Kelimutu sehingga banyak dibangun penginapan sederhana di sana sebagai tempat peristirahatan bagi turis yang memiliki niat mengunjungi Danau Kelimutu di pagi hari. Dibutuhkan waktu 45 menit perjalanan dari Kampung Moni menuju halaman parkir Taman Nasional Gunung Kelimutu dengan kendaraan bermotor dan setelah itu perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki mendaki tangga selama 30 menit sampai di bibir danau. Perjalanan yang sedikit melelahkan, namun pemandangan yang kemudian terbentang di hadapan kami dapat mengobati rasa lelah itu.

Saoria Wisata Cottage

Menurut sejarahnya, Gunung Kelimutu pernah meletus pada tahun 1886 dengan meninggalkan kawah berbentuk tiga buah danau yang letaknya berdekatan. Area tersebut diresmikan sebagai Taman Nasional sejak tanggal 26 Februari 1992. Masyarakat setempat meyakini bahwa setelah seseorang meninggal dunia, arwahnya akan tinggal di Kelimutu dan menempati salah satu dari ketiga danau tersebut tergantung usia dan perbuatannya sebelum meninggal, yaitu: Danau Muda-Mudi (Tiwu Nuamuri Koofai), Danau Orang Jahat (Tiwu Ata Polo) dan Danau Orang Tua (Tiwu Ata Mbupu). Salah satu misteri yang terjadi di area tersebut adalah warna dari masing-masing danau dapat berubah-ubah dengan sendirinya tanpa dapat diduga oleh penduduk sekitar. Menurut papan informasi yang terdapat di lokasi wisata, kondisi ini disebabkan oleh kandungan mineral yang terdapat di dalam air danau. Saat kami berkunjung ke area tersebut di akhir bulan Maret 2010, Danau Muda-Mudi berwarna hijau muda, Danau Orang Jahat berwarna hijau tua dan Danau Orang Tua berwarna coklat kehitaman.

Danau Muda-Mudi (Tiwu Nuamuri Koofai)


Danau Orang Tua (Tiwu Ata Mbupu)

Danau Tiga Warna Kelimutu dapat ditempuh dari kota Maumere yang berjarak 83 kilometer dengan menggunakan mobil sewaan dengan kisaran biaya sekitar Rp. 600.000 untuk perjalanan Maumere-Kelimutu-Maumere dan biaya penginapan di Kampung Moni sekitar Rp.90.000-150.000 per kamar yang dapat ditempati oleh 4 orang. Apakah Anda penasaran ingin membuktikan fenomena alam perubahan warna dari ketiga danau tersebut? Janganlah ragu untuk mengunjungi kawasan wisata di Kabupaten Ende, Pulau Flores ini. Pengalaman mendaki kaki Gunung Kelimutu dan pemandangan alam Danau Tiga Warna Kelimutu akan selalu dapat membuat para pengunjungnya tersenyum bahagia.

Kami, empat wanita penjelajah Pulau Flores (Sule, Kaka, Tante Christine & phendrani), telah berhasil mencapai Danau Tiga Warna Kelimutu. Bagaimana dengan Anda?

Tidak ada komentar: